saya dulu ketika di bangku kuliah ada mata kuliah Belajar Pembelajaran. bagi yang membutuhkan silahkan di baca barang kali bermanfaat....
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar
mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional.
Setiap kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan pelaku
aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai merupakan pencipta kondisi belajr
siswa di desain secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan. Sedangkan anak
sebagai subyek pembelajaran merupakan pihak yang menikmati kondisi yang
diciptakan guru.
Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan
interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya. Pada
kegiatan belajar mengajar, keduanya (guru-murid) saling mempengaruhi dan
memberi masukan. Karena itulah kegiatan belajar mengajar harus merupakan
aktivutas yang hidup, sarat nilai dan senantiasa memiliki tujuan.
Rumusan belajar mengajar tradisional selalu menempatkan anak
didik sebagai obyek pembelajaran dan guru sebagai subyeknya. Rumusan seperti
ini membawa konsekuensi terhadap kurang bermaknanya kedudukan anak dalam proses
pembelajaran, sedangkan guru menjadi faktor yang sangat dominan dalam
keseluruhan proses belajar mengajar.
Pendekatan baru melihat bahwa kegiatan belajar mengajar
merupakan milik guru dan murid dalam kedudukan belajar mengajar merupakan milik
guru dan murid dalam kedudukan yang setara, namun dari segi fungsi berbeda.
Anka merupakan subyek pembelajaran dan menjadi inti dari setiap kegiatan
pendidikan. Proses pengajaran yang mengesampingkan martabat anak bukanlah
proses pendidikan yang benar. Bahkan merupakan kekeliruan yang tidak bisa
diabaikan begitu saja. Karena itulah, inti proses pengajaran tidak lain adalah
kegiatan belajar abak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan
pengajaran tentu saja akan dapt tercapai jika anak didik berusaha secara aktif
untuk mencapainya. Keaktifan anak didik disini tidak dituntut dari segi fisik
anak yang aktif, tetapi juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya fisik anak yang
aktif, tetapi pikiran dan mentalnya yang kurang aktif, maka kemungkinan besar
pembelajaran tidak tercapai. Ini sama hanya dengan anak didik tidak belajar,
karena anak didik tidak merasakan perubahan didalam dirinya.
Kegiatan mengajar bagi seorang guru membutuhkan hadirnya
sejumlah anak didik. Hal ini berbeda dengan belajar yang tidak selamanya
memerlukan kehadiran seorang guru. Cukup banyak aktivitas yang dilakukan oleh
seoraang di luar dari keterlibatan dari guru. Belajar di rumah cenderung
menyendiri dan tidak terlalu banyak mengaharapkan bantuan dari orang lain.
Apalagi aktivitas belajar itu berkenaan denagn kegiatan membaca buku tertentu.
Mengajar merupakan kegiatan dimana keterlibatan individu
anak didik mutlak adanya. Apabila tidak ada anak didik atau obyek didik, siapa
yang diajar. Hal ini perlu disadari guru agar tidak terjadi kesalahan tafsir
terhadap kegiatan pengajaran. Karena itu, belajar dan mengajar merupakan
istilah yang sudah baku dan menyatu dalam konsep pengajaran atau pendidikan.
Biasanya permasalahan yang guru hadapi ketika berhadapan
dengan sejumlah anak didik adalah masalah pengelolaan kelas. Apa, siapa,
bagaiman, kapan dan dimana adalah serentetan pertanyaan yang perlu dijawab
dalam hubungannya dengan masalah pengelolaan kelas. Peranan guru itu paling
tidak berusaha mengatur suasana kelas yang kondusif bagi kegairahan dan
kesenangan belajar anak didik. Jadi, masalah pengaturan kelas selalu terkait
dengan kegiatan guru. Semua kegiatan guru. Semua kegiatan guru tidak lain demi
kepentingan anak didik dan demi keberhasilan belajar itu sendiri.
Sama halnya dengan belajar, mengajar pada hakikatnya adalah
suatu proses, yaitu proses mengatur, mengoraganisasi lingkungan yang ada di
sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan
mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya adalah
proses memberikan bingbingan dan bantuan kepada anak didik dalam melakukan
proses belajar (Nana Sudjana, 1991).
Berdasarkan uaraian diatas, dapat ditarik pemahaman bahwa
proses proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang disepakati
dan dilakukan guru-murid untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar